Sistem Kontrol Injeksi Bahan Bakar Diesel Common Rail

0 Comments

Sistem Kontrol Injeksi Bahan Bakar Diesel Common Rail – Mesin Diesel modern memiliki image yang berbeda dari mesin Diesel masa lalu. 

Sebelumnya, mesin Diesel dikenal sebagai mesin yang bising dan mengeluarkan asap yang pekat, bau, dan kotor. 

Namun, sejak tahun 1997, teknologi mesin Diesel telah terus dikembangkan, sehingga banyak kendaraan sedan kecil di Eropa yang menggunakan mesin Diesel modern. 

Sebab memiliki suara halus seperti mesin bensin, nyaman dipakai, kecepatan tinggi, konsumsi bahan bakar yang ekonomis, dan ramah lingkungan. 

Pada mesin Diesel modern juga telah menjadi standar untuk menggunakan konvertor katalitis jenis oksidasi yang mengubah karbon monoksida (CO) dan hydrocarbons (HC) menjadi gas buang. 

Saat ini, kendaraan dengan mesin Diesel modern sudah mulai banyak terlihat di jalanan Indonesia. Mesin Diesel putaran tinggi injeksi langsung yang modern menggunakan sistem Common-Rail. 

Adapun yakni sistem injeksi bahan bakar yang dapat mengurai bahan bakar ke dalam atom dengan sempurna melalui tekanan injeksi yang tinggi pada injektor bahan bakar. 

Komponen utama dari sistem Common-Rail adalah injektor, yang terdiri dari dua jenis: injektor katup solenoid dan injektor piezo inline yang baru, yang diperkenalkan pada tahun 2004.

Sistem Kontrol Injeksi Bahan Bakar Diesel Common Rail

Sistem Kontrol Injeksi Bahan Bakar Diesel Common Rail Jenis Sistem Kontrol Injeksi Bahan Bakar Diesel Common Rail


Sistem kontrol injeksi bahan bakar diesel common rail adalah sistem yang digunakan untuk mengontrol jumlah bahan bakar yang disuntikkan ke dalam mesin diesel. 


Ini merupakan salah satu cara yang efektif untuk meningkatkan efisiensi bahan bakar dan menurunkan emisi gas buang pada mesin diesel. 

Sistem ini terdiri dari sejumlah komponen utama, termasuk pompa bahan bakar, rail bahan bakar, dan injektor bahan bakar. 

Pompa bahan bakar bertanggung jawab untuk memompa bahan bakar ke rail bahan bakar dengan tekanan tinggi. 

Rail bahan bakar adalah sebuah pipa yang mengalirkan bahan bakar ke injektor bahan bakar di setiap silinder mesin. 

Injektor bahan bakar bertanggung jawab untuk menyuntikkan bahan bakar ke dalam silinder mesin dengan tepat pada waktunya. 

Sistem kontrol injeksi bahan bakar common rail menggunakan komputer kendali untuk memantau berbagai faktor.  

Seperti kecepatan mesin, tekanan bahan bakar, dan suhu, untuk mengatur jumlah bahan bakar yang disuntikkan ke dalam mesin. 

Ini memungkinkan sistem untuk mengoptimalkan jumlah bahan bakar yang digunakan untuk menghasilkan tenaga yang diperlukan, sambil meminimalkan emisi gas buang.

Sistem kontrol injeksi bahan bakar common rail sangat bermanfaat untuk meningkatkan efisiensi bahan bakar dan menurunkan emisi gas buang pada mesin diesel. 

Namun, sistem ini juga dapat menjadi lebih rumit dan mahal untuk diperbaiki dibandingkan dengan sistem injeksi bahan bakar tradisional.

Jenis Sistem Kontrol Injeksi Bahan Bakar Diesel Common Rail

Sistem Kontrol Injeksi Bahan Bakar Diesel Common Rail Jenis Sistem Kontrol Injeksi Bahan Bakar Diesel Common Rail


Sistem kontrol injeksi bahan bakar common rail Diesel (Fuel Injection Control) memegang peranan penting dalam performa mesin karena melalui sistem kontrol ini, mesin akan menerima pasokan bahan bakar sesuai dengan kebutuhannya.


Adapun beberapa Jenis sistem kontrol injeksi bahan bakar diesel common rail antara lain sebagai berikut : 

1. Kontrol Jumlah Injeksi Bahan Bakar (Fuel Injection Quantity Control)

Sistem kontrol injeksi bahan bakar berguna untuk menentukan jumlah bahan bakar yang diinjeksikan ke dalam ruang silinder mesin. 

Kerja sistem kontrol ini terkait dengan informasi tentang kondisi temperatur air pendingin, temperatur bahan bakar, temperatur udara masuk, tekanan udara luar, jumlah udara masuk.  

Dan beberapa input switch sebagai informasi koreksi terhadap jumlah injeksi bahan bakar yang dihitung oleh Elektronik Control Module (ECM) berdasarkan kecepatan mesin, jumlah penginjakan pedal akselerator, dan tekanan boost sensor. 

Jika beban mesin bertambah seperti saat pedal akselerator diinjak pada putaran mesin konstan, sistem kontrol ini akan memperbaiki gas buang yang dihasilkan dan memastikan pemakaian bahan bakar yang tepat. 

Sistem kontrol elektronik memberikan tingkat kontrol yang lebih tinggi terhadap pengaturan jumlah injeksi bahan bakar dibandingkan dengan sistem mekanikal konvensional, sehingga respon akselerasi akan menjadi lebih baik.

2. Kontrol Jumlah Injeksi saat Start (Starting Injection Quantity Control)

Saat mesin dinyalakan (setelah kunci kontak diputar ke posisi START untuk menyalakan mesin, sampai kunci kontak kembali ke posisi ON), jumlah injeksi bahan bakar yang optimal dikontrol berdasarkan informasi dari kecepatan mesin dan temperatur air pendingin. 

Jika sensor mendeteksi kondisi temperatur yang rendah, maka jumlah injeksi bahan bakar akan ditambah. 

Setelah mesin sudah hidup (kunci kontak sudah kembali pada posisi ON), “mode injeksi jumlah yang ditingkatkan” saat start akan dibatalkan oleh ECM dan akan beralih ke “mode operasi normal”, dan jumlah injeksi bahan bakar akan disesuaikan kembali sesuai dengan kebutuhan mesin.

3. Kontrol Putaran Idle (Idle Speed Control)

Sistem Kontrol Putaran Idle (Idle Speed Control) ini dibuat untuk menjaga stabilitas putaran idling mesin saat terjadi perubahan kondisi putaran mesin. 

Electronik Control Module (ECM) akan menetapkan kecepatan idling sasaran dan akan mengontrol jumlah injeksi bahan bakar sesuai dengan kondisi mesin (kecepatan mesin aktual, temperatur air pendingin, dan beban mesin) untuk mengikuti kecepatan mesin aktual terhadap kecepatan idling sasaran, dan memastikan stabilitas kecepatan idling.

4. Kontrol Getaran Putaran Idle (Idle Vibration Control)

Sistem kontrol ini dibuat untuk mengurangi getaran mesin yang disebabkan oleh torsi yang berbeda antara silinder satu dengan silinder lainnya atau setiap silinder yang dihasilkan oleh jumlah injeksi bahan bakar pada setiap silinder atau kemampuan injector yang berbeda. 

ECM akan mengoreksi jumlah injeksi bahan bakar pada setiap silinder berdasarkan sinyal revolusi yang dikirim oleh sensor posisi crankshaft (CKP) sehingga getaran mesin dapat dikurangi. Rentang normal jumlah koreksi antara setiap silinder adalah ± 5 mm3.

Kesimpulan

Nah itu dia sobat otomesin.com artikel tentang Sistem Kontrol Injeksi Bahan Bakar Diesel Common Rail beserta jenis-jenisnya. Semoga bermanfaat

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *