Control unit common rail system memiliki beberapa fungsi penting dalam mengontrol sistem common rail.
Control unit common rail system merupakan bagian penting dari sistem common rail yang membantu meningkatkan efisiensi bahan bakar dan mengurangi emisi gas buang.
Selain itu, control unit ini juga membantu meningkatkan keandalan sistem common rail dengan memudahkan deteksi dan perbaikan masalah yang terjadi.
Fungsi Control Unit ECU Diesel Common Rail
Apa fungsi dari ECU? ECU (Electronic Control Unit) pada sistem injeksi common rail mesin diesel memiliki beberapa fungsi penting, yaitu:
1. Control Modul
Sebagai control modul untuk mengontrol dan mengendalikan sistem injeksi sesuai dengan input signal berupa suplai bahan bakar. ECU menerima sinyal dari sensor-sensor di mesin dan mengubah sinyal tersebut menjadi sinyal elektronik yang dapat dibaca oleh injektor bahan bakar.
2. Kontrol Penyemprotan Bahan Bakar
Mengontrol jumlah penyemprotan bahan bakar. ECU mengontrol jumlah bahan bakar yang disuntikkan ke dalam ruang bakar melalui injektor bahan bakar.
3. Mengontrol emisi gas buang
ECU membantu meningkatkan efisiensi bahan bakar dan mengurangi emisi gas buang dengan mengontrol jumlah bahan bakar yang disuntikkan ke dalam ruang bakar.
4. Mengontrol tekanan intake manifold
ECU membantu mengontrol tekanan udara di ruang bakar dengan mengontrol tingkat tekanan bahan bakar di common rail sesuai dengan kebutuhan mesin.
5. Mengendalikan cruise control
Mengendalikan cruise control (hanya pada transmisi otomatis). ECU membantu mengontrol kecepatan mesin pada saat cruise control diaktifkan, dengan mematikan compresor A/C, memonitor signal input dan output, dan membentuk nilai penganti jika salah satu signal hilang (emergency running).
6. Pemeriksa Pluasibelitas dan Penyimpan Memory Kesalahan
Memeriksa pluasibelitasnya dan menyimpan memory kesalahan. ECU memeriksa pluasibelitas sistem dan menyimpan informasi tentang kesalahan yang terjadi pada sistem.
7. Membentuk Nilai Penganti
Membentuk nilai penganti jika salah satu signal hilang adalah fungsi yang dilakukan oleh Electronic Control Unit (ECU) pada sistem injeksi common rail mesin diesel ketika terjadi masalah dengan salah satu signal yang diterima oleh sistem.
8. Mendiagnosa (memory kesalahan yang tersimpan)
ECU membantu mengidentifikasi dan menginformasikan masalah yang terjadi pada sistem ke operator mesin atau mekanik dengan menggunakan memory kesalahan yang tersimpan.
“Control Unit CDI (N3/9)” diberikan tegangan listrik (sirkuit 87 tanpa sekring) melalui sekring dan relai modul (K40/4).
Komponen ini bertugas mendeteksi input signal dan mengendalikan output pada semua kondisi pengoperasian mesin diesel common rail.
Control unit CDI menerima masukan berupa signal-signal dari sensor-sensor dan mengolahnya untuk memberikan perintah kepada actuator.
Dengan kata lain, control unit CDI merupakan otak atau CPU komputer yang mengendalikan semua kondisi pengoperasian mesin diesel common rail.
Control unit CDI merupakan bagian penting dari sistem injeksi common rail yang membantu meningkatkan efisiensi bahan bakar dan mengurangi emisi gas buang.
Selain itu, control unit CDI juga membantu meningkatkan keandalan sistem common rail dengan memudahkan deteksi dan perbaikan masalah yang terjadi.
Komponen Common Rail System
1. Engine Control Unit (ECU)
ECU (Electronic Control Unit) atau unit kontrol elektronik adalah bagian yang bertanggung jawab mengatur dan mengelola sistem Common Rail.
ECU menerima sinyal dari sensor-sensor yang terdapat pada sistem ini, lalu mengolah sinyal tersebut dan memberikan perintah kepada komponen lainnya sesuai dengan kebutuhan.
2. Sensor
Pada Common Rail System, terdapat banyak sensor yang berfungsi untuk mendeteksi dan mengukur nilai-nilai fisik yang terjadi di mesin.
Masing-masing sensor akan mengubah nilai fisik tersebut menjadi nilai listrik yang akan diterima oleh ECU sebagai data masukan (input) tentang kondisi terkini yang ada di mesin.
Sistem ini mirip dengan EFI (Electronic Fuel Injection) system yang juga memiliki banyak sensor yang berfungsi untuk mendeteksi kondisi di mesin dan memberikan data kepada ECU.
Berikut adalah sensor-sensor yang umum ada di Common Rail System
- Camshaft Position Sensor
- Crank Angle Position Sensor
- Engine Coolant Temperatur Sensor
- Accelerator Pedal Sensor
- Manifold Absolute Pressure Sensor
- Barometric Pressure Sensor
- Air Temperatur Sensor
- Oxygen Sensor
- Fuel Temperature Sensor
- Rail Pressure Sensor
- Knock Sensor
3. High Pressure Supply Pump
Pompa Penyedia Tekanan Tinggi pada Common Rail System bertugas menghasilkan dan menyediakan bahan bakar diesel dengan tekanan yang tinggi ke mesin melalui Fuel Rail dan Injektor.
High Pressure Supply Pump ini menggunakan putaran mesin untuk menghasilkan tekanan tinggi pada bahan bakar diesel yang disuplai ke mesin.
Pada pompa ini terdapat suction control valve (SCV) dan fuel temperature sensor (FT sensor) yang berfungsi untuk mengatur dan memantau proses pengiriman bahan bakar diesel ke mesin.
4. Fuel Rail (Common Rail)
Fuel Rail pada Common Rail System adalah sebuah tempat penyimpanan bahan bakar diesel bertekanan tinggi yang dihasilkan oleh High Pressure Supply Pump sebelum bahan bakar tersebut dialirkan ke injektor dan disuntikkan ke dalam mesin.
Fuel Rail juga memiliki fungsi menjaga tekanan bahan bakar agar tetap tinggi dan konstan sesuai dengan kebutuhan mesin.
Untuk mempertahankan tekanan tersebut, Fuel Rail biasanya dilengkapi dengan Fuel Pressure Limiter.
Pressure limiter pada Fuel Rail akan membuka katupnya apabila tekanan bahan bakar di dalam Fuel Rail mencapai nilai minimal sekitar 220 MPa (32,000 psi).
Sebaliknya, apabila tekanan bahan bakar di dalam Fuel Rail kurang dari 50 MPa (7,250 psi), maka katup akan menutup secara otomatis.
Untuk memantau tekanan bahan bakar yang ada di dalam Fuel Rail, terdapat Fuel Pressure Sensor yang dipasang pada Fuel Rail.
Dengan adanya sensor ini, ECU dapat dengan mudah membaca tekanan yang terjadi di dalam Fuel Rail.
5. Injector
Injektor adalah bagian yang berfungsi menyuntikkan bahan bakar diesel ke dalam ruang bakar mesin.
Injektor diaktifkan oleh ECU sesuai dengan kebutuhan dan dapat mengontrol jumlah bahan bakar yang disuntikkan ke dalam ruang bakar.
Cara Kerja Common Rail System
Nah setelah mengetahui fungsi dan komponen dari Common Rail System ini, selanjutnya adalah Cara Kerja Common Rail System seperti dibawah ini:
- Bahan bakar diesel dari tangki akan dialirkan melalui Fuel Filter untuk disaring;
- Setelah disaring, bahan bakar diesel tersebut akan masuk ke dalam High Pressure Supply Pump;
- Di dalam pompa ini, bahan bakar diesel akan dipompa dan ditekan hingga menghasilkan tekanan tinggi sesuai dengan kebutuhan mesin;
- Bahan bakar diesel bertekanan tinggi kemudian akan masuk ke dalam injektor dan siap untuk disuntikkan ke dalam mesin;
- ECU mesin akan menerima data dari sensor-sensor yang ada dan menganalisa data tersebut untuk memutuskan apakah injektor harus dibuka atau tidak dengan mengalirkan listrik ke solenoid di dalam injektor;
- Ketika injektor dibuka, bahan bakar diesel bertekanan tinggi akan disuntikkan ke dalam ruang bakar mesin dalam bentuk kabut dan kemudian dibakar oleh mesin sehingga mesin dapat bekerja;
Kelebihan dan Kekurangan Common Rail System
Selanjutnya adalah tentang bagaimana Kelebihan dan Kekurangan Common Rail System, untuk itu simak terus artikel ini dibawah:
1. Kelebihan Common Rail System
- Common Rail System memiliki kemampuan meningkatkan atomisasi injeksi bahan bakar yang lebih baik dibandingkan dengan sistem konvensional. Ini akan membawa dampak positif pada peningkatan dan penyempurnaan proses pembakaran di dalam mesin, sehingga tenaga mesin akan bertambah.
- Selain peningkatan tenaga mesin, Common Rail System juga menawarkan kerja mesin yang lebih akurat yang dapat menurunkan konsumsi bahan bakar dan membuat getaran mesin lebih halus.
- Penggunaan Common Rail System pada mesin diesel juga akan menyebabkan tingkat emisi gas buang yang lebih rendah dan ramah lingkungan, sehingga dapat membantu menekan polusi udara agar tetap rendah.
2. Kekurangan Common Rail System
- Common Rail System menggunakan teknologi yang cukup canggih, sehingga harga komponen penggantian dan perbaikannya cenderung mahal.
- Mesin yang menggunakan Common Rail System membutuhkan bahan bakar diesel yang bersih dan berkualitas agar sistem tersebut dapat berfungsi dengan baik. Penggunaan bahan bakar diesel yang buruk dapat mempercepat kerusakan pada mesin dan Common Rail System.
- Dalam hal perawatan, mesin dengan Common Rail System cenderung lebih sulit untuk diperbaiki dan dilakukan di bengkel-bengkel umum, terutama jika perbaikan tersebut merambat ke sistem kontrol elektris dan ECU.
Kesimpulan