9+ Komponen Common Rail dan Fungsinya serta Cara Kerja

0 Comments

Komponen Common Rail, Fungsi dan Cara Kerja – Apakah sedang mencari informasi tentang komponen common rail? fungsi komponen common rail? dan atau juga cara kerja komponen common rail? 


Yups, sobat otomesin kali ini mimin akan berbagi informasi seputar komponen common rail fungsinya yang mungkin saat ini sedang membutuhkan sebagai bahan referensi atau pembelajaran. 

Komponen Common Rail, Fungsi dan Cara Kerja

Komponen Common Rail, Fungsi dan Cara Kerja

Common rail merupakan sistem sistem injeksi bahan bakar yang digunakan untuk menyalurkan bahan bakar pada mesin diesel. 


Sistemnya dengan cara mengontrol secara elektronik timing dan jumlah bahan bakar yang diinjeksikan melalui pipa rail.

Sistem ini merupakan teknologi terbaru dalam sistem bahan bakar diesel yang dikontrol secara elektronik. 

Ketika mesin sedang bekerja, tekanan bahan bakar pada sistem common rail selalu tinggi. 

Pengendalian tekanan dan waktu penginjeksian pada sistem commonrail dirancang untuk mesin high speed direct injection. Semua kinerja sistem commonrail dikontrol oleh ECU (Electronic Control Unit).

Komponen Common Rail dan Fungsinya

Komponen Common Rail dan Fungsinya

Lalu apa saja komponen sistem bahan bakar common rail? Dalam artikel ini akan dijelaskan secara detail tentang komponen mesin diesel common rail dan fungsinya.


Berikut ini adalah beberapa komponen sistem common rail dan fungsinya serta penjelasan tentang komponen sistem common rail tersebut:

A. Komponen Bahan bakar

Komponen yang terletak membentang dari awal solar masuknya bahan bakar dari sumber hingga disuplai ke dalam mesin terdiri dari:

1. Tangki Bahan Bakar(Fuel tank)

Sudah jelas bahwa tangki bahan bakar merupakan tempat penyimpanan bahan bakar. Nantinya, bahan bakar yang disimpan di tangki akan diinjeksikan ke dalam mesin ketika proses pembakaran sedang berlangsung.

2. Electric Supply Pump

Pompa bensin elektrik berguna untuk mengalirkan bahan bakar ke mesin. Tentunya menggunakan pompa dengan tekanan tinggi. 
Baik mesin diesel konvensional atau common rail, keduanya memiliki pompa elektrik ini. 
Akan tetapi, ada perbedaan antara keduanya. Pompa elektrik ternyata diletakkan di dalam tangki. 
Di dalamnya terdapat saringan kasar untuk menyaring kotoran serta fuel level gauge yang digunakan untuk mendeteksi volume solar yang ada di dalam tangki.

3. Filter Bahan Bakar (Fuel Filter)

Filter solar terletak pada bagian fuel line. Komponen ini bertugas menyaring partikel kotoran yang terdapat di dalam aliran solar, serta mengendapkan air di dalamnya. Dengan adanya filter ini, solar yang masuk ke sistem pembakaran jauh lebih besar.

4. Pompa Bahan Bakar

Kemudian, ada komponen yang berguna untuk meningkatkan tekanan bahan bakar solar dari tangki menjadi sekitar 160 MPa. 
Tugasnya hanyalah meningkatkan tekanan, sementara timing sudah diatur oleh solenoid yang terdapat di injector.

5. Fuel Rail

Fuel rail yang terletak setelah pompa tekanan tinggi bertugas untuk mempertahankan bahan bakar agar tetap dalam tekanan tinggi.

6. Injector (Sistem Injeksi)

Injector bertugas menginjeksikan bahan bakar ke dalam mesin, tentunya dalam bentuk kabutan. 
Injector pada sistem common rail telah didesain secara khusus, dengan solenoid yang bekerja dengan menggunakan daya listrik.

B. Komponen kontrol

Selanjutnya rangkaian komponen sistem common rail yang kedua yakni sisi kontrol elektrikal. Beberapa komponen yang termasuk dalam sistem electric control ini adalah:

1. Sensor

Sensor adalah komponen elektronika yang bertugas mendeteksi suatu kondisi pada mesin atau obyek lainnya sebagai acuan untuk menghitung nilai aktuator. 
Dengan kata lain, sensor pada mesin diesel common rail berfungsi untuk mendeteksi beberapa kondisi untuk menentukan timing dan volume solar yang akan diinjeksikan. 
Beberapa sensor yang termasuk dalam sistem common rail antara lain:
  • MAF & IAT. Sensor ini terletak di area filter udara, dan bertugas mendeteksi suhu dan massa udara intake.
  • MAP Sensor. Sensor ini berfungsi mendeteksi kevakuman pada intake manifold.
  • CKP & CMP Sensor. Sensor ini akan mendeteksi kecepatan mesin untuk menentukan timing dan RPM mesin.
  • Knock Sensor. Sensor ini bertugas mendeteksi engine knocking pada mesin.
  • Fuel rail pressure sensor. Sensor ini terletak di ujung fuel rail, dan bertugas mendeteksi tekanan fuel rail.
  • ECT Sensor. Sensor yang berfungsi mendeteksi suhu mesin melalui air pendingin.
  • App Sensor. Sensor yang terletak pada pedal gas untuk mendeteksi seberapa dalam pedal gas diinjak oleh pengguna.

2. ECM

ECM (Engine Control Module) juga disebut sebagai ECU (Electronic Control Unit). Fungsi ECM adalah sebagai processor utama pada mesin untuk melakukan berbagai perhitungan. 
Terutama menghitung jumlah bahan bakar yang diinjeksikan ke dalam mesin sesuai data yang diperoleh dari sensor. 
ECM akan mengolah data dari sensor yang masuk dan menghasilkan sinyal ke aktuator untuk mengontrol kinerja mesin.

3. Solenoid actuator

Solenoid aktuator adalah perangkat yang bertugas menggerakkan noozle di dalam injector. 
Bentuk dari solenoid ini adalah sebuah coil yang memiliki kemagnetan saat dialiri arus listrik. 
Kemagnetan tersebut dimanfaatkan untuk membuka noozle, sehingga terbentuk celah di ujung injector sebagai tempat keluarnya bahan bakar. 
Jadi, solenoid ini terletak di dalam injector dan dikendalikan oleh ECM (Engine Control Module).

Kesimpulan

Nah itu dia sobat penjelasan tentang komponen common rail dan fungsinya. Semoga dengan adanya artikel Komponen Common Rail, Fungsi dan Cara Kerja dapat menambah wawasan kita. Jangan Lupa Sharee…….
Baca Juga:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *